Karakteristik dan Lingkungan Sektor
Publik
Akuntansi Sektor Publik
mempelajari bagaimana akuntansi di sebuah organisasi Sektor Publik. Organisasi
sektor publik berbeda dengan sektor privat yang berorientasi pada laba.
Organisasi sektor publik memiliki tujuan beragam sesuai dengan misi yang
diemban organisasi tersebut. Bentuk organisasi sektor publik diantaranya adalah
organisasi pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Yayasan dan lain-lain.
Perbedaan tujuan organisasi
tersebut menyebabkan bentuk pelaporanya berbeda karena akuntabilitas yang
dituntut oleh stakeholder berbeda. Tujuan pelaporan diarahkan pada tujuan
pertanggungjawaban pelaksanaan tujuan organisasi tersebut.
Mata ajar Akuntansi Sektor Publik akan membahas
karakteristik organisasi sektor publik, standar akuntansi untuk
organisasi sektor publik, pelaporan akuntansi sektor publik dan akuntansi
manajemen sektor publik. Akuntansi manajemen sektor publik membahas tentang
anggaran, pengendalian manajemen dan penilaian kinerja.
Sejarah Akuntansi Sektor Publik
Sejarah
organisasi sektor publik sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Dalam bukunya, Vernon Kam (1989) menjelaskan bahwa praktik akuntansi sektor publik sebenarnya telah
ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Kemunculannya
lebih dipengaruhi pada interaksi yang terjadi pada masyarakat dan kekuatan sosial di dalam masyarakat. Kekuatan sosial masyarakat,
yang umumnya berbentuk pemerintahan – organisasi sektor publik ini, dapat
diklasifikasikan dalam:
- Semangat kapitalisasi (Capitalistic Spirit).
- Peristiwa politik dan ekonomi (Economic and Politic Event).
- Inovasi teknologi (Technology Inovation).
JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan
mendasar. Kedua pendekatan tersebut adalah:
1. Anggaran tradisional atau anggaran konvensional
2. Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management.
Transparasi dan Akuntabilitas
Akuntabilitas publik
Adalah kewajiban
pihak pemegang amanah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,
melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi
tanggung jawab kepeda pihak pemberi amanah yang memiliki hak dan wewenang untuk
meminta pertanggung jawaban tersebut.
Akuntabilitas menurut lembaga
administrasi negara :
1.
Perwujudan kewajiban untuk mempertanggung
jawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilakanakan
secara periodik.
2.
Media pertanggungjawaban dalam konsep
akuntabilitas tidak terbatas, pada laporan pertanggung jawaban , tetapi
mencangkup juga praktik-praktik kemudahan si pemberi mendapatkan informasi.
Hak dasar public :
- Hak untuk mengetahui
- Hak untuk diberi informasi
- Hak untuk didengar aspirasinya
Perkembangan akuntansi sektor publik
(kepemerintahan)
Perkembangan akuntansi sektor
publik di Indonesia – Penerapan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia Salah satu
bentuk penerapan teknik akuntansi sektor publik adalah di organisasi BUMN. Di
tahun 1959 pemerintahan orde lama mulai melakukan kebijakan-kebijakan berupa
nasionalisasi perusahaan asing yang ditransformasi menjadi Badan Usaha Milik
Negara (BUMN).
Tetapi karena tidak dikelola oleh manajer
profesional dan terlalu banyaknya ‘politisasi’ atau campur tangan pemerintah,
mengakibatkan perusahaan tersebut hanya dijadikan ‘sapi perah’ oleh para
birokrat. Sehingga sejarah kehadirannya tidak memperlihatkan hasil yang baik
dan tidak menggembirakan.
Penyusunan standart
akuntansi pemerintahan (SAP)
ü Mengacu pada
praktik-praktik terbaik internasional.
ü Mengadaptasi international
public sector accounting standart yang diterbitkan oleh international federation
of accountant.
ü Mengadaptasi berarti,
pengembangan SAP berorientasi pada IPSAS, tetapi disesuaikan dengan kondisi
indonesia.
ü Dinyatakan dalam
bentuk pernyataan standart akuntansi pemerintahan (PSAP).
ü Pernyataan standart
akuntansi pemerintahan tersebut disusun dan dikembangkan dengan mengacu pada
kerangka konseptual standart akuntansi pemerintahan.
Empat dimensi
yang harus dipenuhi oleh organisasi sector publik :
a.
Akuntabilitas
kejujuran dan akuntabilitas hukum.
Akuntabilitas
kejujuran terkait dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan, sedangkan
akutabilitas hokum terkait dengan kepatuhan terhadap hokum dan perauran lain
yang disyaratkan bagi sumber dana publik.
b.
Akuntabilitas
proses.
Kecukupan SIA,
SIM dan prosedur administrasi.
c.
Akuntabilitas
program.
Terkait dengan
pertimbangan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan alternative program
yang memberikan hasil optimal dengan biaya minimal.
dd.
Akuntabilitas
kebijakan.
Terkait dengan
kebijakan=kebijakan pemerintah terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas.
Akuntansi Sektor
Publik dan Good Governance
Governance dapat diartikan
sebagai cara mengelola urusan-urusan pulik.
United Nation
Development Program (UNDP)
mendefinisikannya lebih pada aspek ekonomi, politik dan administratif
dalam pengelolaan negara.
Karakteristik pelaksanaan Good Governance menurut
UNDP :
a.
Participation
b.
Rule of Law
c.
Transparency
d.
Responsivness
e.
Consensus
Orientation
f.
Equity
g.
Efficiency and
Effectiveness
h.
Accountability
i.
Strategic Vision
Dari delapan karakteristik
tersebut, paling tidak terdapat tiga hal yang dapat diperankan oleh akuntansi
sector public yaitu transparansi, akuntabilitas dan Value of money (Economy, efficiency and effectiveness).
AKUNTANSI
ORGANISASI NON PROFIT (Bukan Pemerintah)
Informasi yang diperoleh dalam laporan keuangan organisasi
nirlaba/non profit :
- Jumlah dan sifat aktifa, kewajiban, serta aktiva bersih organisasi.
- Pengaruh peristiwa atau transaksi terhadap jumlah dan sifat aktiva bersih organisasi.
- Jenis dan jumlah sumberdaya organisasi yang masuk dan keluar dalam suatu periode tertentu.
- Usaha jasa organisasi
Laporan Keuangan yang harus disusun Organisasi non
profit – Bukan Pemerintahan ( Berdasarkan PSAK No.45)
- Laporan
Posisi Keuangan
Menyediakan informasi tentang aktiva , kewajiban dan aktiva bersih organisasi
- Laporan
Aktivitas
Menyediakan informasi tentang : Pendapatan dan beban sehubungan dengan aktivitas organisasi selama periode tertentu ; pengaruh transaksi atau peristiwa lain terhadap jumlah dan sifat aktiva bersih (Aktiva Bersih Tidak Terikat , Terikat Temporer, Terikat Permanen)
- Laporan
Arus Kas
Menyediakan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas organisasi dalam satu perioda tertentu
- Catatan
Atas Laporan Keuangan
Menyediakan penjelasan yang lebih rinci atas laporan keuangan , serta informasi lain yang relevan
Pengklasifikasian Aktiva Bersih
Aktiva
bersih organisasi nirlaba yang disajikan dalam laporan posisi keuangan harus
dalam laporan posisi keuangan harus diklasifikasikan ke dalam :
- Aktiva
bersih tidak terikat
- Aktiva
Bersih Terikat Temporer
- Aktiva
Bersih Terikat Permanen
Penyajian
Laporan Arus Kas
Laporan Arus
Kas organisasi nirlaba harus disajikan sesuai dengan PSAK No.2 tentang “Laporan
Arus Kas”
Arus Kas
organisasi nirlaba harus dikelompokkan dalam :
- Arus Kas
dari Aktivitas Operasi
- Arus Kas
dari Aktivitas Investasi
- Arus Kas
dari Aktivitas Pendanaan
Contoh – contoh tentang bentuk laporan keuangan organisasi nirlaba :
§ Laporan posisi
keuangan
§ Laporan aktivitas
§ Laporan arus
kas
§ Catatn atas
laporan keuanagan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar